Dampak Positif dan Negatif Bagi Para Pengguna Facebook
siapa yang tidak kenal dengan aplikasi yang bernama facebook dibalik balik seru nya menggunakan facebook banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh facebook:
Inilah dampak positif dan negatif untuk pengguna facebook yang saya rungkum dari berbagai sumber, mudah-mudahan bermanfaat :
A. Dampak Postif Facebook
- Mempererat Hubungan Silaturahmi. Dengan facebook kita dapat bertemu kembali dengan saudara, family atau pun teman lama dan dengan mudah kita bisa berkomunikasi jarak jauh bersama mereka.
- Sebagai Media Promosi. Facebook sangat potensial untuk mempromosikan sebuah produk, jasa, intansi dan lain sebagainya.
- Tempat Sarana Diskusi. Dengan facebook kita bisa bertukar pikiran ataupun berbagi informasi dengan membuat sebuah group atau organisasi
- Tempat Curhat, Facebook juga dapat digunakan sebagai tempat curhat apabila kita menghadapi suatu masalah. Dengan mengupdate status sebagai curahan hati setidaknya sudah bisa meringankan apa yang selalu membebani pikiran, apalagi setelah mendapat komentar dari teman, baik itu hanya sekedar memberikan humor atau semangat yang membuat suasana hati menjadi tenang dan terhindar dari stress.
- Tempat Penyimpanan Data Pribadi. Koleksi atau album pribadi dapat di simpan di facebook, tentu saja album yang di maksud merupakan koleksi pribadi yang bisa di bagikan kepada teman sehingga mereka bisa ikut melihat album tersebut.
- Berbagi Informasi. Dengan facebook kita bisa saling memberikan atau berbagi informasi mengenai apa saja yang kita miliki yang tentunya saja bermanfaat, sehingga teman kita mendapat informasi yang mungkin saja sedang mereka butuhkan.
B. Dampak Negatif Facebook
- Mengganggu pekerjaan. Banyak karyawan, dosen dan mahasiswa yang curi-curi waktu bermain facebook saat bekerja yang tentunya akan mengurangi hasil kerja dan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
- Batasan ranah pribadi yang menjadi kabur. Dalam facebook kita bebas menulis apa saja dan seringkali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan melalui jejaring sosial, maka tak jarang pengguna facebook terkadang tak sadar menuliskan aib dirinya sendiri pada wall facebook nya.
- Interaksi sosial berkurang. Banyak orang memilih menyendiri dirumah atau warnet ketimbang bergaul dengan teman-teman atau anggota keluarganya.
- Dapat menimbulkan kesalahfahaman antar pengguna facebook. Facebook merupakan jejaring sosial yang sifatnya terbuka. Haruslah disadari menulis status di wall facebook dan mengomentari status teman adalah sama hal nya seperti obrolan di kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang meimbulkan salah tafsir yang dapat menimbulkan masalah antar sesama pengguna facebook.
- Penipuan. Seperti media online lainnya, facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan sampai kasus pembunuhan.
- Mengganggu kesehatan. Facebook membuat orang berlama-lama di duduk depan komputer, padahal duduk berlama-lama didepan komputer sangat mengganggu kesehatan seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh.
- Lupa waktu. Update status, upload foto, mengobrol atau melihat dinding teman facebook sangat mengasikkan dan yang akhirnya bisa membuat lupa waktu.
- Pencurian identitas. Mencantumkan identitas pribadi secara lengkap seperti nomor telepomn, alamat rumah dan lain-lain, dapat digunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan hal-hal negatif.
- Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
- Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.
- Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya.
- Memicu perceraian. Pengacara menyalahkan Facebook untuk satu dari lima petisi perceraian online. Situs yang bisa mempertemukan teman lama dan membuat penggunanya bisa saling bicara melalui aplikasi chatting ini, disebut sebagai latar belakang meningkatnya kehancuran pernikahan dan godaan untuk berselingkuh. Coba simak catatan penulis perihal banyak PNS selingkuh gara-gara Facebook, baca DI SINI)
- Memicu anak bunuh diri. Kepala gereja katolik di Inggris dan Wales, Archbishop Vincent Nichols, memeringatkan bahwa Facebook bisa mendorong remaja memiliki pandangan bahwa pertemanan adalah sebuah komoditas. Hal itu bisa memicu keinginan untuk bunuh diri, ketika hubungan tidak berjalan lagi.
- Lenyapkan ungkapan tradisional. Survei yang dilakukan sebuah perusahaan peneliti pasar pada 4.000 orang yang usianya dibawah 30 tahun, mengungkap bahwa banyak ungkapan tradisonal yang tidak lagi diungkapkan karena Facebook. Misalnya kalau di negeri kita silaturahim saling kunjung mengunjungi berkurang, karena sudah digantikan oleh ucapan lebaran lewat facebook, demikian juga saling kirim kartu lebaran juga sudah tergantingan ucapan lebaran lewat facebook.
- Memicu gangguan tulang. Facebook juga sering disalahkan karena gangguan tulang yang terjadi pada anak-anak. Penelitian dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial dan permainan komputer, merupakan pemicu penyakit seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh. Hal ini pasti karena dengan adanya facebook, banyak anak-anak tidak berolah gerak karena keasyikan berinteraksi dengan jejaring sosial ini, bahakan main game pun lewat facebook.
- Membuat orang menjadi tertutup. Penelitian dari Mintel, sebuah perusahaan penelitian pasar, menemukan lebih dari setengah orang dewasa yang menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, lebih menghabiskan waktu di internet dibandingkan berbicara dengan teman atau anggota keluarga lainnya.
- Membuat pasangan cemburu,Tim peneliti dari University of Guelph, Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan rasa cemburu pasangan. Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktu untuk online pada situs jejaring sosial dan melihat pasangannya, maka tingkat kecurigaannya sangat tinggi.
- Dijadikan ajang menantang hukum. Pada beberapa kasus hukum di Inggris, Facebook, dijadikan ajang untuk menantang hukum. Pihak yang tersangkut kasus hukum membuat grup, yang namanya sangat provokatif dan melawan hukum. Coba kita simak misalnya upaya rame – rame para pengguna facebook yang menolak bayar pajak akibat kasus Gayus Tambunan dengan membuat “group sejuta facebooker boikot pajak”.
- Membuat banyak orang tua jatuh cinta. Ofcom, sebuah badan pembuat regulator komunikasi, menemukan lebih banyak orang setengah baya yang menjadi anggota situs jejaring sosial seperti Facebook. Hal itu menunjukkan fenomena situs jejaring sosial telah “tumbuh”, dengan pengguna yang berusia 35 hingga 54 tahun melonjak sebesar 25 persen sepanjang tahun 2009.
- Membuat penggunanya merasa tidak menarik. Jutaan pengguna Facebook mengatakan menghindari menggunggah foto dan menghapus nama dari berbagai foto, karena merasa terlalu gemuk, tua, atau terlihat jelek. Hal itu menurut survei yang dilakukan perusahaan yang memproduksi produk penurunan berat badan, LighterLife, pada 2000 orang.
- Mengungkap kehidupan pribadi. Banyak orang yang memajang foto-foto pribadinya di Facebook tanpa menyadari bahaya yang sedang mengintainya. Seperti kasus istri seorang kepala agen rahasia Inggris, Sir John Sawers, yang memajang foto-foto keluarganya secara detail di Facebook saat berlibur bersama keluarganya.
- Sebagai Ajang Berjudi. Program poker yang ada di Facebook sebenarnya hanya sekadar untuk bermain sambil berhubungan lewat jejaring sosial tersebut. Namun, dalam perkembangannya, permainan tersebut oleh sebagian orang dimanfaatkan untuk memperkaya diri. Kondisi itu terus berkembang hingga menjadi konsumsi berbagai kalangan yang gemar bermain judi. Jadi sekarang ini Facebookpun telah dimanfaatkan untuk sarana berjuadi (Silahkan baca artikel penulis perihal “Judi Lewat Facebook” disini
- Sebagai Sarana Trafficking. Facebook juga disalahgunakan sebagai sarana untuk memantau calon-calon korban penculikan anak dan perempuan dan akhirnya menjebaknya. Coba kita perhatikan kasus mutakhir yang menimpa siswa SMPN di Sidoarjo berinisial MNT dan siswi SMA 22 Surabaya berinisial SA. Akibat ber-facebook-ria, mereka dibawa kekasihnya. Lebih detailnya tentang penyalahgunaan facebook sebagai sarana traffiking silahkan bacadisini
- Sebagai sarana Pelecehan Agama. Modus operandi para penista agama dengan menggunakan facebook adalah kebanyakan menggunakan facebook sebagai sarana mereka ber-”iklan” tentang propaganda mereka yang berbau atau mengandung penistaan agama. Seperti yang terjadi baru-baru ini di Abudabi Uni Emirat Arab. Ini sungguh keterlaluan dan sekaligus merupakan penghinaan dan penistaan terhadap agama Islam, betapa tidak. Dia yang mengaku sebagai atheis membuka akun Faceebook mengatasnamakan Allah dan menyebarkan isi postingnya yang ia klaim sebagai kandungan kitab suci Al – Qur’an. Jadi Sungguh keterlaluan !!! (Silahkan baca artikel penulis perihal hal ini DI SINI).
- Menurunkan kinerja. Ditengarai bahwa sebagian besar pegawai, karyawan, dosen mahasiswa menggunakan Facebook pada saat jam kerja sedang berlangsung, karena alasan jenuh, refreshing, mendinginkan otak dan lain sebagainya. Artinya, telah terjadi pengurangan waktu untuk bekerja dan menyelesaikan kewajibannya. Maka konsekuensi logisnya adalah produktivitas menjadi berkurang.
- Perhatian terhadap keluarga berkurang. Kerapkali para pengguna membuka Facebook pada saat bercengkrama dengan keluarga. Sebuah riset di Inggris menunjukkan, waktu orang tua bersama anak-anak semakin sedikit, karena berbagai alasan, salah satunya karenaFacebook. Kemungkinan dapat terjadi, seorang suami sedang menulis wall, si istri sedang membuat koment di foto, sementara anak-anak diurus pembantu. Sebuah reduksi pencapaian keluarga sakinah, mawaddah warohmah.
- Terjadinya jaringan kehidupan sosial. Berkelana dengan Facebook sangat nyaman dan mengasyikkan. Maka, sebagian orang merasa cukup membangun berinteraksi sosial melaluiFacebook saja, sehingga mengurangi frekuensi bertemu muka. Momentum bertemu muka membuahkan pembicaraan, tatapan mata, ekspresi wajah, tangis, canda dan tawa. Hal tersebut tidak dapat digantikan dengan pertemuan di dunia maya, tidak bisa ditukar oleh rentetan kata-kata bahkan video sekalipun.
- Batasan ranah pribadi dan sosial menjadi kabur. Para Facebooker memiliki kebebasan untuk menuliskan ide, gagasan, pemikiran, bahkan perasaannya sekalipun, tanpa disadari hal tersebut tidak terlalu pantas, bahkan tidak memenuhi kelayakan etika dan estetika untuk disampaikan pada lingkup sosial. Kadang persoalan rumah tangga seseorang tanpa sadar bisa diketahui orang lain, cukup dengan hanya memperhatikan status dari orang tersebut.
- Bocornya data rahasia pada khalayak. Tak jarang Facebooker tidak menyadari bahwa beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara terbuka, namun karena default dari info kita terlupakan untuk menutup. Kalau memang ada yang perlu baru dibuka satu per satu sesuai kebutuhan.
- Terjadinya pornografi. Tak dapat dihindari, sebagaimana situs jejaring sosial lainnya, tentu ada saja para pihak yang memanfaatkan situs tersebut untuk kegiatan yang berbau pornografi dan pemberitaan pada berbagai media massa, banyak yang memaparkan kejadian asusila tersebut.
- Pemanfaatan untuk kegiatan negatif. Meskipun dalam klausul kesepakatan penggunaanFacebook telah melarang hal ini, tetap ada pihak yang memanfaatkan Facebook untuk kegiatan negatif melalui group ataupun pages. Berita paling aktual adalah terbukanya jaringan prostitusi dan traficking melalui Facebook.
- Dapat terjadi kesalahpahaman. Facebook merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan jejaringnya, sebagaimana layaknya pada kehidupan nyata, maka gosip atau informasi miring dapat berkembang dengan sangat cepat melebihi batas ruang dan waktu. Harus disadari sepenuhnya bahwa ketika menulis pada status, wall (dinding) dan komentar di berbagai aplikasi sama saja seperti obrolan pada kehidupan nyata, bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan multi tafsir. Banyak terjadi kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yang tidak semestinya diFacebook. Terjadi pula penuntutan ke pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook. Bahkan, kasus terbaru adalah pengeluaran empat siswa oleh oknum kepala sekolah. Tragis!
- Mempengaruhi kesehatan. Tentang pengaruh tersebut masih dalam perdebatan sebab belum didukung oleh argumentasi ilmiah, meski dalam sebuah artikel di media Inggris menyebutkan bahwa Facebook dapat meningkatkan stroke dan penyakit lainnya. Hal itu bukan disebabkan oleh Facebook-nya, tetapi karena kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer.
- Penipuan. Seperti media online lainnya, Facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account Facebook. Setiap orang dapat dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia maya, namun ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan kriminal lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar